Selasa, 09 Juli 2013

MENGUSUNG PERADABAN INDONESIA EMAS

Fakta dan realita Bangsa Kita

Berbicara mengenai penguatan identitas bangsa dalam komunitas global dan multikultural ini tidak lepas dari perkara paling urgen bangsa kita yaitu KEMAJUAN yang diwarnai dengan pergulatan persatuan dan kesatuan masyarakat, problematika terkait dengan suku, ras dan agama berikut dengan solusi-solusinya, serta PERAN pancasila sebagai ideologi bangsa untuk menjadi identitas sekaligus tonggak pergerakan dalam mengusung perubahan yang di-impikan masyarakat luas yaitu “peradaban indonesia emas”.
Tetapi kendalanya adalah fakta bahwa bangsa kita masih mengalami tingkat kemajuan yang belum tinggi, tidak menang dengan bangsa lain terutama bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi seperti yang diungkapkan oleh Human Development Report (HDR), United Nation Development Programme (UNDP) melaporkan bahwa pada 2011, peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index) Indonesia meliputi peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala berada di urutan 124 dari 183 negara yang ada di dunia. Kondisi ini jauh berada di bawah Singapura (26), Brunei Darussalam (33), Malaysia (61), Thailand (103), Filipina (112), dan sedikit lebih baik dibandingkan Vietnam (128) dan Myanmar (149). (sumber: http://aceh.tribunnews.com). Dengan data ini nasib negara kita masih memprihatinkan meskipun masih ada negara-negara lain yang nasibnya tidak lebih baik dari pada Indonesia.


Bagaimana Bentuk Majunya bangsa Kita?

Berbicara soal kemajuan bangsa, menurut Prof. Dr. Salim Said, MA, MAIA dalam institutperadaban.org mengatakan bahwa kemajuan suatu bangsa ditandai dengan adanya peradaban tinggi yang mengekspresikan politik demokrasi yang tinggi pula dan kesejahteraan perekonomian yang merata di seluruh pelosok. Ditegaskan pula, meskipun saat ini Indonesia adalah negara yang berdemokrasi namun belum mencapai pemerataan ekonomi secara luas, ini artinya (sebagaimana kata Prof. Dr. Salim) Indonesia belum mencerminkan hakikat dari demokrasi itu sendiri karena masih banyak kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa (di Seminar Indonesia Infrastructure Outlook 2013 di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (18/12)) mengakui paling tidak ada beberapa faktor yang menjadi penghambat negara berkembang termasuk Indonesia untuk menjadi negara maju. Data 2008, ada 103 negara berkembang, namun yang berhasil menjadi negara maju hanya 13 negara. Negara yang tidak bisa maju tersebut terjebak dalam middle income trap atau perangkap penghasilan menengah. Menurutnya ada 3 faktor utama yang menjadi dasar persoalan yaitu pembangunan infrastruktur yang sangat fundamental. Kalau proyek ini tidak berhasil maka tidak mudah meloncat menjadi negara maju,. Faktor kedua adalah gagalnya membangun kemandirian pangan. Dan faktor terakhir adalah tidak berhasilnya memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat. " Ketiga program ini menjadi prioritas bangsa kita.". (Ungkap Mentri Koordinator)


(BERSAMBUNG)

Salam Segalanya buat Anda.

By : AHMAD FATAHILLAH
MOTIVATOR DAN TRAINER PEMBERDAYAAN DIRI PELAJAR

0 comments:

Posting Komentar

Tuangkan kritik dan saran Anda di sini !

Popular Posts