Selasa, 09 Juli 2013

MIND-SET PANCASILA. Bag. II

Apa kata hani nurani Rakyat ?
(LANJUTAN)

Jika kita cermati lebih jauh, adanya kondisi yang belum menyenangkan ini ternyata banyak kesenjangan moral dan sosial yang sampai menyentuh hati nurani rakyat. Yaitu ditandai dengan banyaknya masyarakat yang merasakan keresahan terhadap semua fenomena ini. Banyak kalangan masyarakat baik itu dari praktisi pendidikan dan tokoh-tokoh terkemuka maupun masyarakat secara luas 'mengguman' dalam hati (yang intinya) bertanya-tanya kenapa ini semua terjadi ?,
kemudian disertai munculnya pertanyaan-pertanyaan mendasar yang amat menukik ke dalam esensi persoalan yang menghalangi kemajuan bangsa ini, seperti beberapa contoh pertanyaan yang saya tulis di bawah ini menggambarkan batapa prihatinya sekaligus mengandung unsur kekecewaan dan harapan secara bersamaan. Coba simak pertanyaan mendasar berikut ini ! Mengapa tidak sedikit masyarakat Indonesia yang ‘ngakunya’ berpancasila tetapi tidak menjunjung tinggi semangat pancasila itu sendiri? Mengapa tidak sedikit orang ‘mengaku’ beragama tetapi kepribadiannya (sikap, watak dan moralnya) tidak mencerminkan keagungan agamanya? Mengapa tidak sedikit pelajar yang ‘katanya’ berpendidikan tetapi dipandang tidak mencerminkan pribadi pelajarnya? Mengapa tidak sedikit seorang guru yang ‘katanya’ sarjana, tetapi kurang berhasil mencerdaskan dan mengembangkan potensi anak didiknya? Mengapa tidak sedikit pemuda yang ‘katanya’ generasi bangsa tetapi belum pantas menjadi pribadi anak bangsa yang baik? Mengapa tidak sedikit orang tua yang mendidik anakya namun justru dirasa ‘menjengkelkan’ bagi perasaan anak-anaknya? Mengapa tidak sedikit ‘pengangguran’ berlebel sarjana padahal pendidikan tinggi sudah ia capai? Mengapa tidak sedikit Masyarakat indonesia yang ‘ngaku’ berdemokrasi, beretika, tetapi kok malah memusuhi pihak lain? Jauh dari demokrasi itu sendiri. Dan “Mengapa-mengapa” lainnya masih bersemayam di dasar lubuk hati rakyat yang mewakili perasaan kuatir, ketidakpahaman, dan harapan bahkan keputusasaan yang bertumpuk menjadi satu. Syukur jika masih banyak orang yang berpikir demikian, ini menandakan masih banyak hati nurani bersuara dan berteriak karena kesenjangan ini. Inilah problematika otentik itu sebenarnya, yang menyebabkan Indonesia tidak maju, pendidikan tidak berkualitas, pemerintah koruptor, kesejahteraan ekonomi tidak merata, dan berbagai nasib lainnya.


Gagasan Mewujudkan Peradaban Indonesia Emas

Berdasarkan problematika ini muncul pertanyaan sederhana: Kenapa ini bisa terjadi? Jawabannyapun sederhana yaitu : Semua ini pada dasarnya hanyalah kasus mindset (pola pikir) yang terjadi pada individunya sendiri yang tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan. Dengan kata lain bertentangan dengan jalur pancasila dan (bahkan) Agama. Berdasarkan konsep ini tindakan terbaik untuk menanggulanginya ialah MEREPARASI mind-set dengan cara yang bijak yakni sesuai kaidah dan nilai-nilai vital yang terkandung dalam Pancasila. Di sinilah peran pancasila sebagai perekontruksi mindset masyarakat yang rusak. Ini merupakan sebuah konsep yang mengatasi masalah dari akar masalah, karena setiap manusia memiliki mind-set yang menjadi awal setiap program hidupnya. Maka tindakan cerdas dan efektif ialah berangkat dari sini, yakni merekontruksi cara pandang atau pola pikir (mind-set) yang sudah kotor, rusak, salah, kurang kuat, MENJADI mind-set yang benar, bijak, dan kuat dalam memegang teguh serta mengaplikasikan nilai-nilai kebenaran universal yang terkandung dalam PANCASILA. Konsep ini juga berdasarkan pada kaidah masyarakat bahwa agar semua peraturan hukum ini bisa berjalan harus kembali kepada individunya masing-masing. Jika orangnya sadar maka hukum bisa berjalan dengan bijaksana tanpa pandang bulu. Jadi, jika hukum dan kebijaksanaannya tidak bisa berjalan dengan baik maka yang disalahkan adalah pembuat dan pelaksana peraturan itu sendiri. Nah, di sinilah letak anggapan mendasar masyarakat yang menyatakan agar hukum terlaksana dengan baik dibutuhkanlah pribadi-pribadi yang sadar penuh. Namun, untuk menjadikan pribadi yang sadar penuh tidak gampang menempuhnya KECUALI dengan cara merekontruksi mind-setnya dengan cara mereparasi program-program kotor otaknya dengan program-program baru yang bernilai positif. Cara ini lebih efektif daripada sekedar mengingatkan, memarahi, mendemo, dan menjustis para pelanggar hukum.

Salam Segalanya Buat Anda
By ; AHMAD FATAHILLAH
MOTIVATOR DAN TRAINER PEMBERDAYAAN DIRI PELAJAR

0 comments:

Posting Komentar

Tuangkan kritik dan saran Anda di sini !

Popular Posts