Rabu, 14 Agustus 2013

GURU HEBAT DALAM "CHARACTER BUILDING SYSTEM" III


3. Tidak mengubah sikap dan cara pandangnya

Sikap dan cara pandang dalam mendidik dan mengajar adalah suatu hal esensial yang sangat penting, ini karena dapat menentukan sukses tidaknya jalannya program pendidikan. Sikap dan cara pandang ini lahir dari konsep pemikiran (mind-set, paradigma, pola pikir) yang TEPAT di dalam pengajaran dan pendidikan. Sikap dan cara pandang yang diperlukan di dalam mendidik adalah sikap dan cara pandang yang MEMBERDAYAKAN. 
Artinya, selalu memandang baik segala macam tindakan siswa yang diluar peraturan. 

Kenapa begitu? 

Bukankah ini justru membiarkan anak bejat? 
Tidak demikian, namun kita hanya perlu melihat tujuan dan alasan baik yang berada di balik tindakan pelajar tersebut. Secara psikis telah diketahui bahwa setiap tindakan manusia seburuk apapun pasti ada tujuan positifnya entah baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain yang kecil sekali. Misalnya ada seorang pelajar yang berantem. Pertanyaanya; kenapa sih ia berantem

Secara sekilas tindakan tersebut jelas-jelas salah dari sudut pandang manampun, tetapi ia PASTI punya tujuan baik dibalik perbuatannya itu meskipun sangat kecil kadarnya. Nah, tugas kita hanyalah mampu mengetahui tujuan baik tersebut, ini dapat menyangkut keberhasilan jangka panjang di dalam mendidik. 

Contoh-contoh tujuan atau alasan baik yang amat mendasar (core) dibalik tindakan buruk ialah : 

Berkelahi, tawuran tujuan atau alasan baiknya bisa jadi karena supaya TIDAK DIHINA, tidak diremehkan dll. Penyebabnya karena ia kurang dihargai dari pihak lain. Secara mendasar ia butuh PENGAKUAN, PENGHARGAAN, KASIH SAYANG secara terselubung yang tidak ia dapatkan maka pelariannya dapat ke hal-hal tersebut.

Minum alkohol dan sejenisnya, tujuan baik yang tersembunyi ialah : KESENANGAN DAN KETENANGAN PIKIRAN karena situasi lingkungannya tidak membuatnya tenang, jadi ada kebutuhan mendasar yang tidak ia dapatkan, kemudian pelariannya minum alkohol atau minuman lainnya yang memabukkan. Atau bisa jadi agar tidak dianggap kecengan atau tidak jantan oleh orang lain. Ini menandakan ia tidak mau jadi bahan malu / olokan dari lingkungan sosialnya. Secara mendasar ia butuh PENGUATAN yang menunjukkan ia jantan dan hebat. 

Membolos sekolah tujuan dan alasan dasar yang positif ialah mencari kebebasan dan menghindari tekanan. Dengan membolos rasanya enak, nyaman, bebas karena kemungkinan di sekolah selalu mendapat tekanan dari guru. Secara mendasar ia butuh KESENANGAN DAN KEBEBASAN (kebutuhan mendasar setiap manusia yang selalu ingin terpenuhi) yang ia tidak dapatkan di sekolah. Solusinya sebagai seorang guru hebat harus memahami hal tersebut dan mengupayakan bagaimana caranya agar sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi peserta didik. Bukankah pendidikan itu sudah sepatutnya menyenangkan dan tidak menyeramkan yang selalu meneror siswanya?


Solusinya sebagai “guru hebat” sekiranya dapat memahami hal tersebut dengan cara mengidentifikasi psikisnya kemudian memenuhi tujuan dasarnya dengan cara yang selaras dengan aturan yang benar.

Intinya sebagai guru hebat hendaknya berusaha belajar memahami pola pikir pelajar supaya mampu mengidentifikasi kebutuhan mendasarnya untuk dipenuhi sebagai kodratnya seorang manusia di saat pelajar tersebut menampakkan sikap dan tindakan yang kurang sesuai. Jika kodrat kebutuhan mendasar ini terpenuhi maka secara perlahan perubahan positif pasti akan terjadi. 

Namun, Semua usaha ini tidaklah mudah, butuh proses seorang guru untuk bisa mengakses dunia pikiran pelajar untuk melihat kebutuhan mendasar psikis mereka untuk dipenuhi. Namun, jika sudah ahli di bidang ini akan sangat membantu sekali untuk keberhasilan guru di dalam mendidik. Di sisi lain, tindakan guru untuk mencari core (tujuan positif mendasar yang menjadi alasan tersembunyi di balik tindakan) pelajar ini akan menjadikan HARAPAN sukses gemilang menjadi NYATA. Anggap saja ini adalah drama kehidupan dan YAKINILAH bahwa akhir cerita sebagai guru hebat ini BERHASIL dalam mendidik dengan sangat bagus.

Jika mampu menerapkan yang demikian ini maka sebagai guru pasti akan memiliki visi yang berkualitas.

BERSAMBUNG LANJUT DI SINI 

0 comments:

Posting Komentar

Tuangkan kritik dan saran Anda di sini !

Popular Posts