Ini adalah peran utama seorang Guru untuk menumbuh kembangkan kemampuan dan prestasi pelajarnya.
Guru dapat melakukan pendekatan kepada pelajar dengan jalan memberi PENGHARGAAN yang berarti. Penghargaan yang berarti bukan berupa hadiah fisik melainkan hadiah MENTAL melalui beberapa tindakan berikut ini :
Guru dapat melakukan pendekatan kepada pelajar dengan jalan memberi PENGHARGAAN yang berarti. Penghargaan yang berarti bukan berupa hadiah fisik melainkan hadiah MENTAL melalui beberapa tindakan berikut ini :
- Kata-kata yang penuh nuansa PEMBERDAYAAN
- Sikap Kasih Sayang yang TULUS
- Ketelatenan
- Evaluasi
EMPAT pendekatan ini dilakukan saat pelajar melakukan serangkaian kegiatan yang memberikan timbal balik untuk perkembangan dirinya sendiri, di saat itulah, bagaimanapun hasil yang diperoleh pelajar tetap memerlukan penghargaan yang berarti baginya.
Ada satu hal yang menarik saat seseorang diberi penghargaan yang tulus atas hasil karyanya yakni dalam sudut pandang “pikiran bawah sadar” potensi akan terstimulasi untuk lebih meningkat yang ditunjukkan pada berbagai sikap atau tindakan (kinerjanya) yang lebih baik.
Secara mendetil pembehasan ketiga hal tersebut ialah sebagai berikut :
1. Kata-kata yang penuh nuansa PEMBERDAYAAN
Dalam dunia Neuronsains (pengembangan ilmu psikologi yang paling
mutakhir) menemukan fakta mencengangkan bahwa “kata-kata yang
membangun” berdampak sangat besar terhadap perkembangan mental seseorang. Kata-kata berpengaruh langsung
pada sistem syaraf otak, baik kata positif maupun negatif. “Kata positif” (kata yang memberdayakan, jujur, bermanfaat dan spesifik) akan merangsang syaraf otak untuk berkembang jauh lebih baik yang endingnya mendukung berkembangnya potensi seseorang. Sedangkan “kata negatif” (kata yang destruktif, kotor, hina, celaan) akan merangsang syaraf otak untuk
mengkerut yang endingnya akan mengecilkan tumbuhnya potensi.
Contoh penggunaan kata-kata yang bernuansa pemberdayaan sudah saya tulis di e-book "Success Revolution in Action".
Contoh penggunaan kata-kata yang bernuansa pemberdayaan sudah saya tulis di e-book "Success Revolution in Action".
Hubungannya dengan menghargai mental pelajar sangat jelas, bahwa kata-kata yang sifatya membangun membuat suasana hati (mood) termotivasi, senang dan lebih bersemangat. Kondisi seperti ini sangat dibutuhkan untuk pencapaian-pencapaian prestasi di setiap bidang. Kondisi seperti ini menunjukkan adanya sistem syaraf mengalami
perkembangan ideal yang sangat bermanfaat untuk kesehatan mental. Jika hal ini terus dikomitmenkan untuk menjadi habit seorang guru dalam berkomunikasi, secara langsung maupun
tidak, kepada pelajar maka pasti akan terjadi KEAJAIBAN perubahan berupa terbangunnya kepribadian yang terarah
sesuai dengan nilai-nilai moral. Secara otomatis, sikap ini akan mengantarkan hasil pendidikan berkarakter yang lebih efektif, cepat dan menyenangkan.
2. Sikap kasih sayang yang TULUS
Kasih sayang yang TULUS sudah tidak dipungkiri lagi esensinya dalam membina pelajar. Sikap
kasih sayang ditunjukkan dengan sikap MENGHARGAI hasil kreativitas ataupun inovasi
pelajar yang baik ataupun yang terburuk/terparah sekalipun. Kasih sayang yang tulus mampu membangkitkan motivasi pada diri mereka serta mampu meningkatkan potensi otaknya berkali-kali
lipat. Ada satu fakta lagi yang menarik, bahwa ketika manusia disayangi dengan tulus system syarafnya
merespon hal tersebut, salah satunya yaitu otak akan mengeluarkan zat endorphin yang mempengaruhi suasana hati menjadi tenang dan gembira. Suasana hati ini
pada giliranya akan membangun sikap pribadi tersendiri yang menuju arah
pembangunan sikap yang bagus.
3. Ketelatenan
Kedua pendekatan guru di atas tidak dapat berjalan dengan baik jika tanpa ketelatenan di dalam mempraktekkannya. Kerena di sinilah letak berjalannya kedua pondasi di atas. Tanpa sikap TELATEN hanya akan membuat kedua hal di atas sekedar wawasan yang kurang bermanfaat. Telaten juga berarti komitment untuk terus dilaksanakan meskipun kondisi susah sekalipun. Di sinilah letak keberhasilan siapapun dalam mempraktekkannya.
4. Evaluasi
Hasil terus dievaluasi, dijangkau, diukur kemudian di lakukan ulang apabila masih ada yang kurang sesuai harapan. Tanpa evaluasi sering orang hanya bersemangat di awal saja. Guna dari evaluasi ini adalah melihat feed back apakah usahanya sudah mencapai target atau belum. Maka fungsi evaluasi sangat menentukan keberhasilan.
Keempat pola sikap di atas adalah pondasi dasar yang tidak mungkin dikesampingkan
dalam pengembangan kemajuan pendidikan dewasa ini, bagaimanapun keempat hal ini merupakan sikap krusial yang harus MENJADI KARAKTER khusus oleh para pendidik untuk berhasil
mencetak karakter pelajar yang ideal sesuai dengan tujuan pendidikan itu
sendiri.
Keempat hal ini sangat diperlukan seorang pelajar dalam proses
pendidikannya, tidak dapat luput darinya. Dan sudah menjadi kewajiban seorang guru
untuk selalu mengerti, paham dan melaksanakan 4 tindakan di atas sebagus mungkin dan tidak perlu ragu
sehingga pendidikan tidak lagi hanya berjalan di dalam kelas saja, hal ini didasarkan pada hakikat pendidikan sendiri yaitu "menumbuhkan potensi dari dalam diri", jadi dapat dilaksanakan
kapan dan di mana saja.
Terimakasih
Ditulis oleh:
Ahmad Fatahillah, S.PdI, CH.
Motivator dan trainer pemberdayaan potensi diri
pelajar dengan pendekatan Human Recource Empowerment and Innovation.
0 comments:
Posting Komentar
Tuangkan kritik dan saran Anda di sini !