4. Tidak memiliki
visi dan harapan yang berkualitas
Umumnya, sebagai
guru tidak memiliki visi dan harapan yang berkualitas, meskipun perkataan ini
dibantah oleh sebagian besar guru yang sedang membacanya karena dianggap "ngawur" tapi saya mampu
menunjukkannya. Visi dan harapan guru umumnya hanya sebatas harapan yang lemah.
Inilah yang menandakan visi dan harapannya itu tidak berkualitas. Memang saya akui, semua visi guru pasti baik karena cita-cita
guru ialah menjadikan peserta didiknya orang-orang yang
bermoral untuk berguna bagi nusa bangsa dan agama. Namun, Bisa jadi di saat mendapati pelajar
yang sulit diatur untuk mengikuti peraturan sekolah, akhirnya akan tidak ada
harapan untuk meneruskan usahanya, dan disaat kondisi seperti ini melanda maka
harapan dan visi yang dicanangkan sebelumnya hanya akan menjadi pupus dan tidak
semangat lagi. Inilah yang tidak jarang terjadi pada guru. Inilah juga yang
dikategorikan visi dan harapan yang tidak berkualitas.
Nah, bagaimana
visi dan harapan yang berkualitas itu?
Visi dan harapan
yang berkualitas ialah yang terus mampu menumbuhkan kondisi SEMANGAT meskipun usaha yang dilakukan belum membuahkan hasil.
Bisakah visi dan
harapan semacam ini dibuat? SANGAT BISA, caranya hanyalah dengan
mencanangkan visi yang benar-benar membuat sensasi perasaan positif
tiada terkira. Sebuah sensasi
yang sering membuat orang akan
mengatakan WIH, HEBAT BANGET,WOW dan semacamnya jika membaca visi. Atau bahkan yang membuat orang lain tidak percaya dan mengatakan
mustahil diraihnya.
Contoh
sederhananya ialah seperti ini :
Cita-cita saya tidak
akan hanya menjadikan siswa-siswi saya menjadi orang yang baik atau berguna
melainkan lebih dari itu yakni menjadikan mereka yang terbaik dibidangnya
dengan banyak berkontribusi istimewa di masyarakat.
Selain itu visi berkualitas haruslah disertai dengan FOKUS, PIKIRAN POSITIF dan DIBAYANGKAN
seolah-olah sudah TERJADI di dalam pikiran dan jiwa, maka dengan tindakan
pikiran positif dan dibayangkan hampir-hampir 80% bisa diwujudkan dalam waktu
relatif lebih cepat dari pada cara biasa. Kemudian disertai dengan tindakan-tindakan
positif yang mengarah ke sana dengan memegang kendali fleksibelitas (jika cara
satu tidak berhasil maka diperlukan cara lain atau dikoreksi caranya itu supaya
lebih mendekatkan kepada keberhasilan), maka seluruh daya fikiran dan energi
yang bersumber dari pikiran sadar dan bawah sadar akan berupaya keras, kemudian pada gilirannya menggerakkan upaya demi upaya untuk selalu
mengarahkan kepada tujuan dan harapan yang diinginkan. Akhirnya, sebuah drama atau alur cerita
akan berakhir dengan kesuksesan yang gemilang. Nah, jika semua ini Allah
Menghendaki PASTI terjadi.
Selamat Beraktivitas...
Semoga menambah wawasan yang membawa MANFAAT
Jika saya salah mohon di maafkan.
Salam Mulia
Ahmad Fatahillah
MILIKI E-BOOK REVOLUSI SUKSES UNTUK MENUNJANG KESUKSESAN ANDA KINI DAN SEPANJANG MASA KLIK DI SINI
MILIKI E-BOOK REVOLUSI SUKSES UNTUK MENUNJANG KESUKSESAN ANDA KINI DAN SEPANJANG MASA KLIK DI SINI
0 comments:
Posting Komentar
Tuangkan kritik dan saran Anda di sini !